Setiap orang memilki masalah, dan tentunya setiap orang ingin menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, termasuk masalah yang berkaitan dengan gangguan jin. Hanya saja terkadang masalah yang kita hadapi sangat terkait dengan orang lain yang berhubungan dengan kita, baik itu pasangan kita, orang tua kita, anak kita, saudara kita, dan yang lainnya.
Pada kasus gangguan jin kita dapati
banyak masalah-masalah yang terjadi pada hubungan-hubungan tersebut diatas,
seperti kasus ruqyah yang pernah kami tangani. Ada seorang suami yang meminta
kepada kami untuk meruqyah istrinya. Beliau menuturkan bahwa sang istri
beberapa waktu ini cendrung emosian, bahkan untuk masalah yang terlihat sepele
pun sang istri akan marah. hal tersebut tentunya menyebabkan terjadinya
pertengkaran diantara suami-istri tersebut hampir di setiap kesempatan. Untuk
itulah beliau berinisiatif memanggil peruqyah untuk meruqyah istrinya, karena
sang suami curiga terhadap sikap marahnya sang istri mungkin ada pengaruh dari
makhluk lain yang masuk ke tubuhnya. Tapi masalahnya, sang suami tidak ingin
istrinya tahu bahwa ia sedang di ruqyah, karena ia khawatir nanti sang istri marah-marah,
dan akhirnya ia tidak mau di ruqyah. Untuk itu beliau meminta kepada kami agar
sang istri tetap di ruqyah tanpa ia tahu bahwa ia sedang di ruqyah.
Kasus serupa juga pernah beberapa
kali kami temui, seperti keinginan seorang ibu yang ingin anaknya diruqyah,
karena sang anak sering marah-marah dan cendrung membangkang kepada ibunya.
Ketika Si anak diajak untuk di ruqyah, si anak pun menolak dan akhirnya
marah-marah ke ibu tersebut. Ada juga kasus lainnya, dimana seorang anak yang
ingin ibunya di ruqyah, pun demikian sang ibu cendrung menolak ketika di ajak
untuk ruqyah dirinya, bahkan sang ibu justru menyarankan anaknyalah yang harus
di ruqyah.
Permasalahan tersebut diatas,
tentunya membutuhkan solusi, agar keinginan seseorang yang meminta pihak
keluarganya untuk di ruqyah bisa terealisasikan dengan baik. Disinilah perlu
kecermatan seorang peruqyah untuk bisa menyelesaikan kasus diatas.
Lalu pertanyaannya, mengapa ada sebagian orang yang tidak mau
di ruqyah?
tentunya akan banyak alasan yang mendasarinya. Faktor yang
utama adalah karena pemahaman mereka yang minim tentang ruqyah atau adanya pemahaman
yang salah tentang ruqyah tersebut.
Dan benar adanya, ketika kami datang
ke tempat si pasien, lalu kami jelaskan dengan benar apa itu ruqyah dan apa
manfaatnya bagi kita, lalu bentuk-bentuk reaksi apa yang timbul setelah di
ruqyah, akhirnya kekhawatiran itu pun hilang dan orang tersebut pun bersedia
untuk di ruqyah. Adakalanya, perlu juga sedikit merubah bahasa yang lebih bisa
di terima oleh semua orang, misalnya seperti kata-kata praktek ruqyah dirubah
dengan kata pengajian, karena ketika seseorang diajak untuk mendengarkan
pengajian, maka kecendrungan mereka untuk menolak sangat kecil, karena
pengajian adalah sebuah kebaikan, untuk itu mereka akan sungkan untuk tidak
hadir ke pengajian ketika pihak kerabatnya mengundang mereka untuk hadir ke
pengajian tersebut. Pada pengajian tersebutlah akan di berikan penjelasan yang
jelas dan benar tentang ruqyah syar’iyyah. Dan dengan strategi itu pun akhirnya
dia bersedia untuk di ruqyah.
Penjelasan tentang proses ruqyah
syar’iyyah pun sebenarnya cukup sederhana, dan setiap orang akan bisa menerima
dirinya untuk di ruqyah setelah mendengar penjelasan tersebut. Proses ruqyah syar’iyyah sendiri baik untuk
pengobatan penyakit medis, maupun non medis, sebenarnya hanya dengan mendengarkan
ayat-ayat ruqyah yang bersumber dari Al Qur’an dan doa-doa dari Rosulullah shallallahu
‘alaihi wasallam kepada orang yang ingin di ruqyah, setelah itu sambil di
perhatikan reaksi apa yang muncul pada saat dibacakan ayat-ayat ruqyah
tersebut, apakah muncul reaksi pusing, sakit pada anggota tubuh tertentu, dan
lain sebagainya.
Jika proses ruqyah sedemikian
sederhananya, seharusnya tidak ada masalah bagi setiap muslim untuk mengikuti
praktek ruqyah, karena kebiasaan setiap muslim seharusnya adalah senantiasa
mendengarkan Al Qur’an atau tidak merasa keberatan ketika dirinya di
perdengarkan ayat-ayat Al Qur’an kepadanya, karena Al Qur’an akan mendatangkan
ketenangan bagi dirinya. Adapun terkait dengan reaksi pada saat di ruqyah, maka
apa yang tergambar pada tayangan di televisi, itu hanya terjadi pada sebagian
kecil dari kasus-kasus gangguan jin yang ada, adapun sebagian besarnya, reaksi
yang muncul justru tidak seperti yang tergambar pada tayangan tersebut.
Dengan penjelasan yang benar dan cara
menjelaskannya pun benar, pada akhirnya, in syaa Alloh setiap orang akan bisa
menerima dirinya untuk di ruqyah, baik orang orang tersebut mengalami gangguan,
atau pun tidak.
Wallahu a’lam
Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat..
Rendra Bukhori
(Komunitas Ruqyah Syariah)
Sumber :
Kerjasama Pelatihan ruqyah
Hubungi : 0895 0602 3844 (Rendra
Bukhori)
0 komentar:
Posting Komentar