Segala puji bagi Alloh yang telah menciptakan segala sesuatu dengan penuh hikmah. Alloh maha tahu permasalahan para hamba-Nya, untuk itulah Alloh telah memberikan solusi bagi para hamba-Nya tsb, salah satunya adalah penciptaan Alloh pada salah satu pohon yang ada di muka bumi ini yaitu dengan nama pohon bidara.
Apa kelebihan yang telah Alloh berikan atas pohon bidara di banding pohon-pohon lainnya. Keutamaanya adalah pohon ini tertulis di dalam kitab yang mulia yaitu Al Qur’anul kariim sebagai pohon yang ada di surga. Coba kita simak firman Alloh berikut ini :
وَأَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ مَآ أَصۡحَٰبُ ٱلۡيَمِينِ ٢٧ فِي سِدۡرٖ مَّخۡضُودٖ ٢٨ وَطَلۡحٖ مَّنضُودٖ ٢٩ وَظِلّٖ مَّمۡدُودٖ ٣٠ وَمَآءٖ مَّسۡكُوبٖ ٣١ وَفَٰكِهَةٖ كَثِيرَةٖ ٣٢
27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri
29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)
30. dan naungan yang terbentang luas
31. dan air yang tercurah
32. dan buah-buahan yang banyak
Seperti kita ketahui bahwa setiap sesuatu yang tersebut dalam Al Qur’an dan Al Hadits, maka sesuatu tersebut memiliki keutamaan di sisi Alloh. Hikmah selanjutnya adalah kita bisa merasakan manfaat yang besar atas keutamaannya tersebut.
Lalu apa sih manfaatnya buat kita..?,
Manfaat yang utama dari pohon bidara adalah sebagai pohon yang sengaja Alloh ciptakan untuk menjadi salah satu sarana pengobatan non medis (penyakit karena gangguan jin)
Apa buktinya??
Ada beberapa fakta yang kita dapatkan dari pohon bidara berkait dengan pengobatan gangguan jin. Dari beberapa orang-orang yang positif mengalami gangguan jin, maka setelah mereka mengkonsumsi daun bidara atau produk dari daun bidara, baik yang berupa minyak, sabun mandi atau yang lainnya, maka kita dapati ada reaksi yang timbul atas diri pasien ketika ia mengkonsumsi daun tersebut atau produk dari daun tersebut.
Misalnya pada acara terapi intensif akhwat KRS, dari beberapa peserta yang hadir, lalu kita suruh untuk mengkonsumsi daun bidara atau produk jadi dari daun bidara yang berbentuk minyak, maka reaksi yang muncul diantaranya : pusing, mual, muntah, ada rasa sakit di bagian tubuh, dan lain-lain. Ada juga testimoni dari seseorang peruqyah yang menuturkan bahwa ada pasiennya yang pingsan setelah memegang pohon daun bidara, dan setelah sadar alhamdulilah gangguan yang ada di tanggan pun seketika berkurang.
Lalu pernah juga, pada saat pelatihan, kita uji cobakan produk dari daun bidara yang berbentuk minyak kepada salah satu peserta yang mengalami kesurupan dan sulit di sadarkan, dan ketika kita minumkan kepada orang tersebut, maka orang tersebut pun langsung muntah-muntah dan ia pun akhirnya tersadar.
Dari berbagai pengalaman di atas, kita bisa mendapat pelajaran bahwa daun bidara atau produk-produk dari dau bidara dapat kita gunakan sebagai salah satu terapi bagi kita yang masih mengalami gangguan jin, baik dengan cara di minum, atau di gunakan untuk mandi, atau bisa juga jadikan makanan untuk kita konsumsi setiap hari, misalnya : di jadikan campuran peyek, atau campuran puding, atau makanan lainnya.
Bagi kita yang memiliki kerabat yang masih memiliki gangguan jin atau kita mencurigai saudara kita terkena gangguan jin sedang ia tidak mau di ruqyah, maka kita bisa mencampurkan minyak daun bidara ke dalam makanan atau minuman yang akan di konsumsi oleh kerabat kita tersebut, tapi jangan kaget jika akhirnya nanti kerabat kita akan mengalami pusing-pusing atau rasa yang lainnya akibat mengkonsumsi makanan yang bercampur daun bidara. Bisa jadi setelah itu ia tidak mau mengkonsumsi makanan atau minuman tersebut. Tapi hal itu akan berlaku jika jumlah pemberian produk daun bidara tersebut cukup, dan gangguan yang di alami kerabat kita tergolong gangguan yang sedang atau berat.
Mudah-mudah info yang di sampaikan ini bermanfaat, dan kita menjadi termotivasi untuk terus mengkonsumsi herbal-herbal yang di sunnahkan oleh Rosulullah shallallalahu alaihi wasallam, salah satunya adalah daun bidara. Dan sudah sepatutnya bagi setiap muslim yang memiliki pekarangan rumah yang luas untuk menanam pohon bidara di halaman rumahnya, karena in syaa Alloh pohon tersebut akan bermanfaat untuk kita dan orang-orang di sekitar kita, baik untuk pengobatan gangguan non medis, maupun untuk pemanfaatan lainnya, seperti untuk memandikan jenazah atau untuk wanita haid. Hal ini seperti yang termaktub dalam hadits Rosulullah shallallalahu alaihi wasallam berikut ini ;
Ketika Zainab, putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, yang bertugas memandikan adalah Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh Ummu Athiyah,
اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
“Cuci jenazahnya 3 kali, 5 kali, atau boleh lebih dari itu, jika menurutmu dibutuhkan, dengan air dan daun bidara.” (HR. Bukhari 1253)
Demikian pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh wanita yang membersihkan sisa darah haid, agar digunakan bidara. Asma’ pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang cara mandi selepas haid. Beliau mengatakan,
تَأْخُذُ سِدْرَهَا وَمَاءَهَا فَتَوَضَّأُ ثُمَّ تَغْسِلُ رَأْسَهَا
“Wanita itu bisa mengambil daun bidara dicampur air, lalu berwudhu kemudian mencuci kepalanya…” (HR. Abu Daud 314 dan dishahihkan al-Albani)
Wallahu a’lam mudah-mudahan artikel ini bermanfaat…
Rendra Bukhori
KRS (Komunitas Ruqyah Syariah)
Sumber : www.inforuqyahsyariyyah.blogspot.com
Inffo kerjasama Pelatihan Ruqyah :
0895 0602 3844 (Rendra Bukhori)
=======================================
💻Www.Krs.web.id
19 Oktober 2017
TERAPI DAUN BIDARA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar