Apa buktinya..??
Pada kesempatan yang lalu kita telah mengetahui manfaat bidara terhadap pengobatan gangguan jin. Pada kesempatan kali ini kita akan memaparkan benda2 atau sarana lainnya yang berhubungan dgn pengobatan gangguan jin
Pada sesi ruqyah yang lalu, kita pernah melakukan uji coba kepada pasien yang positif mengalami gangguan jin yg berat. Pasien kita Uji coba terhadap benda2 yang tertulis dalam hadits2 Rosulullah shallallahu alaihi wasallam, seperti : Habatussauda, madu, minyak zaitun, bidara, siwak, air hujan dan parfum.
Lalu apa yang kita lakukan atas benda2 tsb terhadap orang yang mengalami gangguan jin.
Pada waktu itu, setelah sekian lama kita telah meruqyah 2 orang pasien yg terkena pengaruh sihir. diakhir waktu sesi ruqyah, kita dapati si pasien masih merasakan keluhan yang menandakan gangguannya masih ada. Ruqyah kita hentikan dan kita ganti dengan sesi bincang2 dan pemberian nasehat keagamaan, dan pada waktu itulah kita melakukan uji coba tsb.
Uji cobanya adalah sebagai berikut : kedua pasien yang kita ruqyah, kita suruh untuk mencium aroma benda2 yang telah kita sebutkan diatas, ternyata ketika kedua pasien tsb menempelkan benda2 tsb ke hidungnya, lalu muncul reaksi berupa rasa tidak senang dengan aroma dari benda tsb, bahkan sampai muntah2 (walaupun hanya mengeluarkan sedikit air ludah). Lalu ketika kita suruh untuk membalurkan air hujan ke wajah mereka, mereka pun merasakan kepanasan dari air tsb. Padahal benda2 tsb juga kt uji cobakan kpd orang lain yang ikut serta pada sesi ruqyah, tapi hasilnya mereka tdk merasakan rasa panas atau rasa mual seperti halnya kedua pasien yg telah kt ruqyah. Pun demikian ketika parfum kita sodorkan ke mereka, lalu kita suruh mereka untuk mengoleskan di bawah hidung mereka, maka mereka pun merasakan kepanasan dari benda tsb
Dan yang menarik lainnya, ternyata ada perbedaan efek dari orang yang mengalami gangguan jin ketika mereka mengambil benda2 tsb dengan tangan kanan di banding dengan tangan kiri. Maksudnya ketika si pasien hendak memegang benda2 tsb dengan tangan kanannya, si pasien merasa kesulitan untuk memegang benda tsb, seperti ada yang menahan agar tidak memegang benda tsb, tapi jika ia menggunakan tangan kiri, maka si pasien tidak merasakan kesulitan untuk memegangnya.
Maha benar Alloh dengan segala firmannya, benarlah perkataan Rosulullah pada sabda2nya.
Rosulullah menyebutkan dalam suatu hadits, bahwa syetan makan dan minum dengan tangan kiri, dan kita di perintahkan melakukan aktivitas dengan tangan kanan. Baik kita coba lihat redaksi dari hadits tsb.
Rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
« إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ ».
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim no. 2020)
Dari pengalaman diatas, sudah seharusnya menambah keimanan kita kepada Alloh, karena ternyata segala sesuatu yang Alloh cipatakan terkandung hikmah yang besar di dalamnya, apa lagi sesuatu tersebut memiliki keutamaan di banding benda yg lainnya karena sesuatu tersebut tertulis dalam kitab Alloh yang mulia atau tertulis dalam hadits2 Rosulullah shallallahu alaihi wasallam yang menandakan benda tersebut memiiliki keutamaan di sisi Alloh atau di sisi Rosulnya yang mulia.
Untuk itu sudah sepatutnya kita senantiasa menghidupkan apa2 yang di sunnahkan oleh Rosulullah shallallahu alaihi wasallam untuk di kerjakan, sebagai perwujudan kecintaan pada diri Rosulullah, selain itu kita akan merasakan manfaat yang besar atas amal tersebut
Wallalhu a’lam
Mdh2an ilmu ini bermanfaat dan dpt kt amalkan dlm kehidupan keseharian kt..
Rendra Bukhori,
KRS (Komunitas Ruqyah Syariah)
Sumber :
http://www.inforuqyahsyariyyah.blogspot.co.id
Kerjasama Pelatihan Ruqyah
0895 0602 3844 (Rendra Bukhori)
0 komentar:
Posting Komentar