23 Oktober 2017

SHALAT DAN GANGGUAN JIN


Alloh berfirman dalam salah satu ayatNya :
وَٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلۡخَٰشِعِينَ ٤٥
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´ (QS Al Baqarah : 45)

Shalat di dalam islam memiliki kedudukan yang tinggi. Shalat merupakan amalan yang pertama di hisab oleh Alloh pada hari kiamat kelak. Shalat pun bisa menjadi barometer terhadap amal-amal lainnya yang di lakukan oleh seorang hamba. Jika shalatnya di terima, in syaa Alloh amal lainnya pun akan di terima, namun jika shalatnya tidak di terima, maka akan berimbas pada amal-amal lainnya yang mungkin juga akan di tolak sebagai bagian dari amal sholih.

Pada kasus gangguan jin, maka shalat merupakan senjata yang ampuh untuk menghilangkan gangguan yang di derita oleh seseorang yang mengalami gangguan jin.

Benarkah seperti itu.??

Pada pembahasan yang lalu kita pernah belajar bahwa syetan tidak menyukai makanan dan minuman yang di sunnahkan oleh Rosululah shallallahu alaihi wasallam, seperti : bidara, zaitun, habatussauda, madu, kurma ajwa, dan lain sebagainya.

Jika terhadap makan dan minuman yang di sunnahkan oleh Rosulullah shallallahu alaihi wasallam saja syetan tidak suka, atau ada efek ketika mengkonsumsinya, bagaimana lagi perihal ibadah yang kita lakukan, termasuk salah satunya adalah shalat, tentunya  akan lebih membuat syetan tidak senang, bahkan merasa tidak nyaman berada di dalam tubuh orang-orang yang senantiasa menjalankan shalat.

Tapi kita dapati di lapangan, ada beberapa orang-orang yang mengalami gangguan jin yang ketika kita tanya perihal ibadahnya, termasuk shalatnya. Ada sebagian dari mereka yang tidak merasakan gangguan oleh syetan dari bangsa jin ketika mereka melaksanakan shalat, walaupun sebagian lainnya mengungkapkan adanya gangguan yang mereka alami ketika mereka beribadah, seperti ada rasa sakit pada di sebagian anggota tubuhnya, ada rasa mengantuk yang berat ketika membaca Al Qur’an atau ketika shalat,Termasuk sering lupa rakaat shalat, dan perasaan tidak nyaman lainnya.

Sudah seharusnya setiap orang-orang yang mengalami gangguan jin, terkhusus bagi yang terkena gangguan jin yang sedang atau berat, mereka akan merasakan gangguan ketika melaksanakan ibadah yang mereka lakukan, mengapa.?? Karena pada ibadah yang kita lakukan, terkandung adanya ruqyah dzatiyyah dari pelaksanaan ibadah tersebut. Misalnya Shalat. di dalam shalat terkandung bacaan Al Qur’an, doa-doa yang di ajarkan oleh Rosullullah, pengagungan kepada Alloh, dzikir-dzikir, dan lain sebagainya.

Pada pelaksanaan ruqyah syar’iyyah, baik dengan ruqyah mandiri, atau di ruqyah oleh orang lain, maka bacaan tersebut memberikan pengaruh kepada orang yang sedang di ruqyah tersebut, artinya ada efek berupa muncul rasa pada tubuh ketika di bacakan ayat-ayat Al Qur’an pada seseorang yang sedang di ruqyah. Maka pelaksanaan shalat bagi orang-orang yang mengalami gangguan jin, seharusnya juga memberikan efek bagi tubuh orang tersebut, karena dalam pelaksanaan tersebut terkandung unsur ruqyah di dalamnya.

Yang jadi permasalahan adalah jika kita termasuk orang-orang yang positif mengalami gangguan jin, namun kita tidak mengalami gangguan ketika kita beribadah (shalat), maka yang harus di pertanyakan adalah apakah shalat yang kita lakukan sudah benar adanya, baik benar dari sisi niatnya atau benar dari sisi pelaksanaan shalatnya.

Tentunya syetan akan terus menggelincirkan manusia kedalam jurang kebinasaan, termasuk membuat ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang tidak di terima oleh Alloh, karena sebab adanya kesalahan niat dalam pelaksanaan ibadah tersebut, misalnya : ada ketidak ikhlasan dalam ibadah tersebut, adanya unsur riya, atau niat-niat yang tidak di peruntukan kepada Alloh. kalau pun niatnya sudah benar, maka syetan pun akan berupaya untuk menjadikan shalat tersebut tidak akan di terima menjadi bagian dari amal sholih karena pelaksanaannya tidak sesuai dengan syariat islam (tidak di contohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam). Kasus yang sering terjadi adalah adanya ketidak tuma’ninahan dalam gerakan shalat. Orang-orang yang mengalami gangguan jin akan di buat untuk cepat dalam pelaksanaan gerakan shalatnya, baik karena unsur ketidak tahuan bahwa itu merupakan perbuatan yang di larang oleh Rosulullah shallallahu alaihi wasallam, atau karena ada perasaan yang tidak ia sadari yang mengarahkan mereka melakukan perbuatan tersebut.

Syetan yang ada dalam tubuh seseorang, akan cendrung mengarahkan orang tersebut untuk cepat-cepat menyelesaikan shalat yang ia lakukan, hal itu mereka lakukan agar shalat yang di lakukan oleh orang tersebut tidak akan berefek atau berkurang efeknya terhadap mereka ( syetan). Tentunya ketika shalat kita tidak di terima oleh Alloh, maka efek ruqyah yang ada pada shalat kita pun tidak ada, atau kalaupun shalat kita sudah benar, maka bisa jadi akan berkurang pahalanya karena tidak adanya atau berkurangnya unsur kekhusyuan shalat yang kita lakukan, maka hal itu juga berpengaruh terhadap efek ruqyah yang ada pada shalat kita.

Padahal Rosulullah telah mengkhabarkan dalam salah satu sabdanya, bahwa ada salah seorang sahabatnya yang di suruh untuk melaksanakan shalat hingga berulang kali karena beliau menilai adanya kesalahan dari sahabatnya tersebut, salah satu kesalahannya adalah tidak tuma’ninah ketika melaksanakan shalat. Rosulullah menyampaikan bahwa orang-orang yang tidak tuma’ninah di kategorikan sebagai pencuri shalat, karena perbuatan tersebut, baik ia sadari maupun tidak merupakan suatu perbuatan yang mengambil hak shalat, yaitu harus adanya tuma’ninah ( berhenti sejenak).

Dalam Musnad Imam Ahmad dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda,
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعُهَا وَلاَ سُجُوْدُهَا.
“Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari shalatnya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari sholat?”. Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” (HR Ahmad no 11532, dishahihkan oleh al Albani dalam Shahihul Jami’ 986)

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid, kemudian ada seorang laki-laki masuk Masjid lalu shalat. Kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi. Lalu datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang mengutus anda dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarkkanlah aku!” Beliau lantas berkata: “Jika kamu berdiri untuk shalat maka mulailah dengan takbir, lalu bacalah apa yang mudah buatmu dari Al Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan thuma’ninah (tenang), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar thuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Maka lakukanlah dengan cara seperti itu dalam seluruh shalat (rakaat) mu”. [HR. Bukhari (793), Muslim (397)]

Jadi penting bagi kita untuk terus mengecek pelaksanaan ibadah kita, apakah niatnya sudah benar dan pelaksanaannya pun sudah sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, karena kedua unsur tersebut merupakan syarat di terimanya amal sholih (amal yang di ridhoi oleh Alloh). jika tidak ada salah satunya, maka segera perbaiki agar pelaksanaan ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia di mata Alloh.

Untuk itu teruslah bermohon kepada Alloh untuk di berikan taufiq agar kita di mudahkan oleh Alloh untuk mau belajar mendalami agama yang benar, kemudian mengamalkan ilmu yang telah kita dapatkan, dengan begiru kita berharap agar kita menjadi hamba yang benar-benar di cintai oleh Alloh subhanahu wata’ala.

Wallahu a'lam

Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat buat kita semua.

Rendra Bukhori
KRS (Komunitas Ruqyah Syariah)

Sumber :
www.inforuqyahsyariyyah.blogspot.com


Kerjasama Pelatihan ruqyah
Hubungi : 0895 0602 3844 (Rendra Bukhori)

=======================================
💻Www.Krs.web.id
📱Komunitas Ruqyah Syariyyah (KRS)
Krs depok jabar
📲Group WA KRS
Ikhwan KRS & Akhwat KRS
Daftar group :
Ketik : KRS# Nama#Alamat Domisili
Kirim ke : 0877 7002 9509
📧Krs.Depok@gmail.Com
🏧BNI Syar'iyyah a/n Hizbullah al Mubarrak
No 0420499192

0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: youremail@gmail.com

Our Team Memebers