08 Maret 2018

SEMBUH DENGAN YANG HALAL


🌱SEMBUH DENGAN YANG HALAL

🔅Kesehatan adalah impian setiap orang, dan sebaliknya sakit adalah keadaan yang tidak di inginkan oleh setiap orang. Sehat dan sakit adalah bagian dari nikmat Alloh yang patut di syukuri keadaannya.

🔖Kesehatan dan sakit akan selalu bergulir dalam kehidupan manusia. Adakalanya seseorang itu akan terkena penyakit, dan adakalanya seseorang pun akan sehat kembali setelah ia mengalami sakit.

💫Yang perlu menjadi perhatian kita, bukan masalah keadaan kita yang sedang sehat atau sedang sakit, tapi penyikapan kita akan kondisi tersebut. Kedua keadaan diatas akan ada kebaikan pada keduanya. Keadaan yang sehat seharusnya membuat kita bersyukur, dan keadaan sakit membuat kita bersabar. Sabar dan syukur akan menjadi kebaikan di sisi Alloh.
   Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ؛ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan, karena setiap perkaranya itu baik. Namun tidak akan terjadi demikian kecuali pada seorang mu’min sejati. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya” (HR. Muslim no.7692).

🔖Yang menjadi masalah adalah, tidak sedikit ada beberapa orang yang kurang sabar atas penyakit yang ia derita, keadaan tersebut menghantarkan mereka untuk berusaha mendapatkan kesembuhan dari sakitnya, hanya saja tidak melihat halal atau haram dalam usahanya tersebut. Padahal Rosulullah shallallahu alaihi wasallam sudah jauh-jauh hari mengingatkan kita untuk tidak berobat kepada yang haram.

👤Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ خَلَقَ الدَّاءَ وَ الدَّوَاءَ، فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَتَدَاوَوْا بِحَرَامٍ
“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan janganlah berobat dengan (obat) yang haram.” (HR. Ad-Daulabi dalam Al Kuna, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al Ahaadits Ash Shahiihah no. 1633)
Dalam hadits lain di sebutkan jaminan dari Alloh akan obat dari penyakit yang telah Alloh turunkan bagi para hamba-Nya. Dan tentunya janji itu berlaku untuk obat-obat yang di halalkan oleh seorang hamba untuk di gunakan sebagai sebab mendapatkan kesembuhan.

👤Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.” (HR Bukhari).

✨Imam Muslim ‘merekam’ sebuah hadits dari Jabir bin ‘Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda,
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءُ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ
 “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan seizin Allah ‘Azza wa Jalla.”

🌷Kesembuhan bukan merupakan tujuan yang harus di capai oleh seorang hamba, tapi keridhoan Alloh lah yang harus menjadi tujuannya. Jangan sampai hanya karena ingin mendapatkan kesembuhan, namun kita berani melanggar rambu-rambu yang telah di tetapkan oleh syariat sebagai batasannnya.

🔅Sebagai seorang muslim, kita sudah di ingatkan oleh Alloh agar menjauhi praktek-praktek pengobatan yang mengandung unsur-unsur kesyirikan misalnya datang ke dukun, berobat dengan perantara jimat, pengobatan dengan bantuan jin, dan pengobatan lainnya.

👤Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أَتَا عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lantas ia membenarkan perkataannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan pada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam” (HR. Ahmad dalam Al Musnad, Al Hakim dalam Al Mustadrak –dan ia menilainya shahih dengan syarat Al Bukhari & Muslim-, dan Al Baihaqi).

💫Selain kita harus meninggalkan praktek-praktek pengobatan yang mengandung unsur kesyirikan, kita pun harus meninggalkan obat-obatan atau praktek pengobatan yang di haramkan oleh syariat karena obat-obatan tersebut mengandung unsur zat-zat yang di haramkan, misalnya : minum air seni (karena air seni merupakan najis), minum darah ular.

🔖Cukupkan diri kita dengan bertawakkal kepada Alloh dengan obat-obatan dan praktek pengobatan yang di sunnahkan oleh Rosulullah Shallallahu’alaihi Wasallam  dan di perbolehkan oleh syariat untuk kita upayakan sebagai sebab kesembuhan atas penyakit kita.

🌷Mudah-mudah Alloh memberikan kesabaran atas penyakit yang sedang kita alami, lalu kemudian Alloh memberikan pahala yang besar atas kesabaran kita tersebut, dan pada akhirnya Alloh berikan kesembuhan bagi kita dari penyakit yang kita derita.

🔖Wallahu a'lam

👆Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat buat kita semua.

👤Rendra Bukhori
🔰Ruqyah Corner🔰

🌍Sumber :
www.inforuqyahsyariyyah.blogspot.com

Group Whatsapp Ruqyah Corner
Ikuti tautan ini untuk bergabung ke grup WhatsApp saya: https://chat.whatsapp.com/KjclVa72TeEKemxQ3tFW2f
===================

0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: youremail@gmail.com

Our Team Memebers